Pembicaraan yang agung.....
Pembicaraan agung saat momen penting pada peristiwa Mi’raj adalah ketika Rasulullah SAW “berjumpa” dengan Allah SWT. Ketika itu,
dengan penuh hormat Rasul berkata, “Attahiyatul mubaarakaatush
shalawatuth thayyibatulillah”; “Segala penghormatan, keberkatan, kemuliaan, dan kebaikan hanyalah milik Allah saja”. Allah SWT pun berfirman,
“Assalamu’alaika ayyuhan nabiyu warahmatullahi wabarakaatuh”; Semoga keselamatan hai nabi dan rahmat Allah serta keberkatan untuk mu.
Mendengar
percakapan ini, para malaikat serentak mengumandangkan dua kalimah
syahadat. Maka, dari ungkapan bersejarah inilah kemudian bacaan ini
diabadikan sebagai bagian dari bacaan fardhu dalam shalat, seperti Takbir, bacaan Alfathihah, dan dalam melakukan ruku dan sujud. Jika kita tarik benang merahnya, ada beberapa urutan dalam perjalanan Rasulullah SAW ini.
Peristiwa Isra Mi’raj terbagi dalam 2 peristiwa yang berbeda. Dalam Isra, Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam “diberangkatkan” oleh Allah SWT dari Masjidil Haram hingga Masjidil Aqsa. Lalu dalam Mi’raj Nabi Muhammad SAW dinaikkan ke langit sampai ke Sidratul Muntaha yang merupakan tempat tertinggi. Di sini Beliau mendapat perintah langsung dari Allah SWT untuk menunaikan salat lima waktu.
Dalam pengertiannya, Isra’ Mi’raj merupakan perjalanan suci, sehingga peristiwa ini menjadi titik balik dari kebangkitan dakwah Rasulullah SAW. John Renerd dalam buku ”In the Footsteps of Muhammad: Understanding the Islamic Experience,” seperti pernah dikutip Azyumardi Azra, mengatakan bahwa Isra Mi’raj adalah satu dari tiga perjalanan terpenting dalam sejarah hidup Rasulullah SAW, selain perjalanan hijrah dan Haji Wada. Isra Mi’raj.
Komentar
Posting Komentar