ghazwul fikr, liberalisasi...invasi non militer

...perang pemikiran (Ghazwul Fikri) adalah cara untuk menggerus nilai2 akidah agar kandungan nilai moral, kepribadian & perilaku muslimin semakin jauh dari cara hidup Islami. Efektif dilakukan melalui media telekomunikasi & informatika dalam memasukan muatan seperti hedonisme, konsumerisme sebagai gaya hidup, penerimaan pada lesbianisme, homosexual dan lainnya.

Menggunakan media elektronika dan dunia maya dengan sangat efektif krn mudah diperoleh dan diakses. Pengaruh tayangan Satelite/ Cable TV maupun TV lokal telah mempengaruhi tidak hanya anak2 & remaja, orang dewasa pun tdk luput jadi kelompok sasaran. Gejala konsumerisme tidak bisa dipungkiri secara psikologi sosial yang telah menstimulan maraknya korupsi sbg extra ordinary crime & kriminalitas dgn kekerasan.

Sasaran Ghazwul Fikr adalah membangun ideologi dan jalan hidup berbasis nilai nilai universal yang perlahan akan menggerus akidah dalam era globalisasi dan tatanan dunia baru (new world order). Didukung penguasaan sumber daya ekonomi dan penggunaan manajemen konflik untuk pencapaian tujuannya.

Invasi non militer untuk penguasaan ekonomi dilakukan dengan pemberian pinjaman melalui Bank Dunia dan IMF (seperti petani diijoni tengkulak), bersamaan dgn berkembangnya sistim kapitalisme dalam sistim liberalisasi ekonomi dan perdagangan, memuluskan hak/ konsesi pengelolaan sumber daya alam, pemilikan saham2 dan investasi pada sektor strategis secara politis - ekonomis.

Ketergantungan import nasional pada 25 jenis bahan pangan dan impor produk manufaktur sebagai barang modal sektor industri, yg terus menguras cadangan devisa, bersama kebutuhan dolar untuk pembayaran cicilan hutang luar negeri swasta dan pemerintah.  Melemahkan nilai tukar rupiah terhadap dolar, yang bukan hanya karena perekonomian Amerika menguat.

Kebijakan ekonomi yang bertumpu pada pertumbuhan ekonomi tanpa didukung pengembangan teknologi industri manufaktur bagi pemenuhan kebutuhan pengembangan industri hilir pertambangan dan pertanian agar tidak hanya mengekspor bahan mentah seperti  berjalan selama ini, yang nilai tambahnya  diambil negara pengimpor dan menginginkan agar kita hanya sebagai pensuplai bahan mentah

Liberalisasi oleh negara negara maju dibuat menjadi salah satu dari lima faktor penghambat gerak kemajuan negara2 (sedang) berkembang {Pentagon Trap).


Komentar

Postingan Populer