carut marut sektor pangan....impor ku banyak


Impor kedelai sepanjang tahun 2012 mencapai 1,9 juta ton dengan nilai US$ 1,2 miliar.
Impor jagung mencapai 1,7 juta ton dengan nilai US$ 501,9 juta.
Impor tepung terigu yang masuk sepanjang tahun 2012 sebanyak 479,7 ribu ton dengan nilai US$ 188,8 juta. Impor beras mencapai 1,8 juta ton dengan nilai US$ 945,6 juta.
Sepanjang tahun 2012, impor biji gandum dan meslin mencapai 6,3 juta ton dengan nilai US$ 2,3 miliar. Impor gula pasir mencapai 91,1 ribu ton dengan nilai US$ 62 juta.
Nilai impor yang terbesar adalah gandum US$ 2,3 miliar dan kedelai US$ 1,2 miliar, beras US$ 945,6 juta.

Terdapat 6 komoditi pangan lain spt singkong tercatat 13,3 ribu ton atau senilai US$ 3,4 juta, bawang, garam, daging ayam, sapi, kentanjg, tepung terigu dan biji kakao/ coklat fermentasi

Berapa miliar Dolar devisa diserap tiap tahun maka wajar bila segelintir pengusaha taipan berusaha mengkondisikan agar impor terus berlangsung didukung kroni mereka di birokrasi pd instansi terkait perijinan dan Regulasi Yang tidak kalah carut marut persoalannya dengan impor bbm utk Petral/ Pertamina.

Akankah jumlah impor ini menurun, untuk kedele, gandum dan terigu bahkan cenderung akan meningkat. (Sumber: AsiaBusinessInfo & detik.com)

Bagaimana jaringan kerja para industriawan makanan, trader dan importir pangan khususnya gandum dan tepung terigu, jagung meraup untung. Mereka yang membangun mengembangkan industri makanan dengan pesat penyebab impor khususnya 3 komoditi diatas tidak akan menurun. Keuntungan ganda dapat dari impor, trading dan industri makanan. Mereka tidak bersalah, yang salah kebijakan sektor pertanian, industri dan perdagangan, dari sejak zaman orla, orba, reformasi sampai saat ini.

Komentar

Postingan Populer