syaithon

Setan bisa begitu sabar dan seperti begitu mengenali kelemahan kita. Berarti kita pun harus sabar dan harus dapat mengenali setan.  Bagaimana caranya?

Ternyata untuk mengenali sifat dan perilaku setan.  Kita terlebih dahulu harus dapat mengenali diri sendiri, mengenali hawa nafsu kita, mengenali ruh kita.  Terlihat sederhana namun sulit melakukannya.  Karena diri kita sendiri yang mempersulitnya, karena dorongan hawa nafsu, dijadikannya kita lalai untuk melakukan hisab dan atau instropeksi diri.  Kita lebih sering sibuk menghisab orang lain ketimbang menghisab diri sendiri. Yang dalam keseharian saat beraktifitas kita luput untuk mengurangi boboti obrolan tak berguna, ghibah dan atau fitnah yang awalnya dimulai dan berasal dari penyakit hati.


SETAN memang hadir di mana saja dan kapan saja sesuka hatinya. Bahkan sedang kita  berpuasa dan shalat pun atau melakukan ibadah lainnya, setan selalu hadir mendampingi kita seraya menggoda keimanan kita. Bukan hanya itu, ternyata setan juga hadir menemani tidur kita. Dan setan membelenggu diri kita agar tidak terbangun dari tidur.

Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Setan membuat tiga ikatan I tengkuk salah seorang dari kamu yang sedang tidur. Setiap ikatan merayunya dengan ungkapan, ‘Tetaplah tidur, malam masih panjang!’ Apabila ia banging dan berdzikir pada Allah, maka terurailah satu ikatan. Apabila ia berwudhu, maka terurailah dua ikatan. Dan apabila ia melaksanakan shalat, maka terurailah seluruh ikatan. Sehingga ia memasuki pagi dalam keadaan giat dan berjiwa baik. Jika tidak (terurai seluruh ikatan), maka ia memasuki pagi dalam keadaan berjiwa buruk dan malas,” (HR. Bukhari dan Muslim).

Komentar

Postingan Populer